Pengaruh kombinasi pupuk bekas cacing dan bokashi fermentasi feses ayam terhadap pertumbuhan cabai rawit (Capsicum frutescens L.)
Abstract
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan masakan dan bahan campuran obat-obatan. Pemanfaatan cabai rawit tersebut mengalami peningkatan di setiap tahunnya yang tentunya diiringi dengan pertumbuhan yang optimal pada budidaya tanaman cabai rawit. Budidaya tanaman cabai rawit pada umumnya dilakukan petani menggunakan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk anorganik dalam jangka panjang dapat merusak tanah dan lingkungan. Oleh karena itu, pupuk organik sebagai solusi bagi para petani disamping langka dan mahalnya pupuk anorganik. Salah satu pupuk organik yang bisa digunakan yaitu pupuk organik bekas cacing (kascing) dan bokashi fermentasi feses ayam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk organik bekas cacing (kascing) dan bokashi fermentasi feses ayam terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) dengan pola 7 perlakuan dan 3 ulangan serta analisis data menggunakan uji statistik One Way Anova. Penelitian ini terdiri dari 7 perlakuan yaitu pupuk bokashi 100% (P1), bekas cacing (kascing) 100% (P2), kombinasi pupuk bekas cacing (kascing) 25% dan bokashi 75% (P3), kombinasi pupuk bekas cacing (kascing) 50% dan bokashi 50% (P4), kombinasi pupuk bekas cacing (kascing) 75% dan bokashi 25% (P5), pupuk anorganik (P6), dan tanpa perlakuan (P7). Adapun hasil penelitian menunjukkan : 1) nilai F hitung 0,886 dengan nilai signifikasi 0,507 untuk parameter tinggi tanaman; 2) nilai F hitung 1,035 dengan nilai signifikan 0,405 untuk parameter jumlah daun. Maka dapat disimpulkan bahwa kombinasi pupuk organik bekas cacing (kascing) dan bokashi fermentasi feses ayam tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit.