MENGEMBANGKAN KONSEP ESTETIKA EKOLOGI DALAM PERENCANAAN PARTISIPATIF PERDESAAN BUMIAJI

Authors

  • Dina Poerwoningsih Universitas Merdeka Malang Author
  • Ali Mokhtar Program Profesi Insinyur Author

Abstract

Permasalahan dalam perencanaan partisipatif terkait dengan komunikasi yang tidak efektif dan efisien antara pihakpihak yang terlibat (stakeholder). Terdapat 2 (dua) alasan dalam permasalahan kesenjangan komunikasi yaitu (1) komunikasi yang lemah dan pengetahuan lingkungan yang kurang komprehensif dan tidak mudah diterima masyarakat, (2) perbedaan dalam persepsi dan evaluasi antara perencana dan masyarakat lokal. Tulisan ini dimaksudkan untuk menjelaskan peluang konsep estetika ekologi lanskap dalam proses perencanaan partisipatif untuk mendukung pembangunan lingkungan binaan yang berkelanjutan. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di kawasan perdesaan Bumiaji-Kota Batu, Indonesia. Kawasan ini merepresentasikan potensi keindahan lingkungan dan ancaman perubahan lingkungan yang disebabkan kegiatan pariwisata. Kebutuhan akan perencanaan lanskap di kawasan Bumiaji tentu saja bukan sekedar memproteksi sumber daya keindahan lanskap namun sekaligus mengkompromikan konservasi alam dan kebijakan tata guna lahan. Penelitian ini dilakukan pada tahap awal perencanaan partisipatif untuk melihat sense of place dari masyarakat Bumiaji. Sense of place dapat digunakan dalam menjelaskan fungsi-fungsi persepsi manusia dan lingkungannya, termasuk persepsi estetika dan persepsi ekologi masyarakat. Penggalian sense of place dengan memasukkan dimensi estetika ekologi lanskap di dalamnya diharapkan berkontribusi untuk mengatasi permasalahan kesenjangan komunikasi. Tulisan ini memaparkan hasil analisis sense of place dengan menggunakan metode preferensi visual. Hasil analisis data visual preferences menunjukkan berbagai respon masyarakat terhadap perubahan yang terjadi pada lanskap di lingkungan tempat tinggal mereka. Hasil penelitian visual preferences mengindikasikan bahwa persepsi masyarakat kawasan Bumiaji terhadap lanskap perdesaan lebih kuat kepada fitur atau elemen natural alamiahnya yang meliputi area hutan, pertanian, perkebunan daripada elemen bangunan dan fisik.

Downloads

Published

2024-05-28