PENINGKATAN MUTU GULA DENGAN METODE DRK(DEFEKASI-REMELT-KARBONATASI) PADA PROYEKREVITALISASI PABRIK GULA ASEMBAGUS DISITUBONDO
Abstract
Pada tahun 2017, Pabrik Gula Asembagus merupakan salah satu pabrik yang dimiliki oleh PTPN XI di Jawa Timur yang dipilih untuk dilakukan revitalisasi dengan menaikkan kapasitas pabrik dari 3000 TCD (Ton Cane per Day) menjadi 6000 TCD serta meningkatkan mutu produk gula menjadi kualitas premium dengan mengubah metode pengolahan gula dari sulfitasi menjadi DRK (Defekasi-Remelt-Karbonatasi) sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi gula masyarakat Indonesia kedepan. Artikel ini juga bertujuan untuk memahami proses pengolahan gula dari tebu secara keseluruhan, terutama dengan metode DRK, serta membahas mengenai parameter – parameter yang digunakan dalam standar pengolahan pabrik gula. Selain itu, artikel ini juga bermanfaat untuk dapat dijadikan sebagai acuan maupun referensi dalam proyek – proyek revitalisasi pabrik gula kedepan. Hasil analisis menunjukkan bahwa proses pengolahan gula dengan metode DRK dapat meningkatkan kualitas dan mutu produk gula yang dihasilkan. Peningkatan mutu tersebut dapat dilihat pada 3 faktor utama yang mengalami perubahan secara signifikan yaitu warna larutan sebesar 99 IU menggunakan metode DRK sedangkan dengan sulfitasi warna larutan sebesar 242 IU, warna kristal 5,8 CT menggunakan metode DRK sehingga gula tampak putih bersih sedangkan warna kristal 7,2 CT menggunakan sulfitasi sehingga gula tampak kekuningan, serta kandungan belerang hanya sebesar 1,5 mg/kg menggunakan metode DRK sehingga lebih aman untuk dikonsumsi sedangkan kandungan belerang sebesar 10,8 mg/kg menggunakan sulfitasi. Selanjutnya, untuk parameter lainnya baik dengan metode sulfitasi maupun DRK tampak tidak mengalami perubahan yang signifikan