Pengaruh Variasi Lama Waktu Pewarnaan Terhadap Kualitas Preparat Histologis Jaringan Subcutan Kelinci(Oryctolagus cuniculus)

Abstract

Metode rentang adalah teknik membuat preparat dengan merentangkan jaringan subcutan pada kaca benda dan menghasilkan lapisan tipis yang dapat diamati di bawah mikroskop, sehingga dapat terlihat struktur-struktur pada jaringan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran struktur histologis jaringan subcutan pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Desain penelitian yang digunakan adalah ekperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode rentang. Metode ini umumnya digunakan untuk jaringan tipis dan sederhana seperti jaringan pengikat. Pewarnaan yang digunakan dalam metode rentang adalah hematoxylin dan eosin. Hematoxylin yang bersifat basa mengikat inti sel yang bersifat asam, memberikan warna ungu atau biru, sedangkan Eosin bersifat asam mengikat sitoplasma yang bersifat basa, memberikan warna merah muda. Penelitian ini menggunakan dua perlakuan berbeda. Pewarnaan pada perlakuan normal Hematoxylin selama 20 menit dan Eosin selama 30 menit, dan pada perlakuan variasi Hematoxylin selama 10 menit dan Eosin selama 20 menit. Analisis data secara deskriptif. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa durasi pewarnaan mempengaruhi kualitas preparat. Pewarnaan dengan Hematoxylin selama 20 menit dan Eosin selama 30 menit menghasilkan warna yang lebih merata, sementara durasi pewarnaan yang lebih singkat menghasilkan warna yang kurang merata. Pada kedua perlakuan ditemukan adanya fibroblast, sabut kolagen, dan sabut elastis. Terdapat kekurangan dalam pembersihan rambut (Oryctolagus cuniculus) sebelum pengambilan jaringan, yang berpotensi menyebabkan kontaminasi dan artefak pada preparat, memengaruhi kualitas pengamatan mikroskopis.