ANALISIS METODE PENYAMBUNGAN SPUN PILE PADA POSISI UPPER TANPA JOIN PLATE
Abstract
Perhitungan kekuatan tiang pancang pondasi dilakukan dengan menghitung daya dukung tiang pancang tunggal dan daya dukung kelompok tiang pancang dalam satu abutment. Akan tetapi pada saat pelaksanaan terdapat persoalan dimana tiang pancang yang telah dilaksanakan, daya dukungnya tidak mencapai yang disyaratkan meskipun kedalaman tiang pancang sudah sesuai dengan desain perencanaan. Dalam kasus ini metode yang digunakan adalah dengan menyambung top upper spunpile existing dengan spunpile baru dengan cara menambahkan topping pelat baja di posisi Upper Existing dengan cara di bor dan diberi baut mutu tinggi A325. Fungsi dari penambahan pelat pada spunpile existing adalah untuk penempatan join las (penyambungan las) antara joint plate (spun pile baru) dengan topping pelat baja (spun pile existing). Dari hasil kalendering setelah dilakukan penyambungan didapatkan nilai Qu yang lebih besar dari Qu Ijin. Dan hasil dari Pile Driving Analyzer (PDA) juga memperlihatkan nilai Qu yang lebih besar dari Qu Ijin. Kedua tes menunjukkan bahwa daya dukung yang didapat melebihi Qu Ijin sebesar 61,921 ton. Berdasarkan hasil kalendering dan hasil dari Pile Driving Analyzer (PDA) maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan penyambungan spunpile pada Jembatan Tebel (jembatan 4) untuk pekerjaan Frontage Road Waru – Buduran dapat dikatakan aman.